Sampai saat ini saya masih merasa bingung
apakah jalan yang saya ambil ini sudah benar,4 tahun program sarjana farmasi
dan setahun program profesi apoteker. Saat lulus SMA tahun lalu (jadi merasa
tua, hehehe…) juga tidak pernah terpikirkan sedikitpun untuk kuliah jurusan
farmasi. Saya terjebak, tersesat, dan ajaibnya masih tetap saya jalani.
Saya bukan pecinta Kimia, saya pecinta
TIK (Tekhnologi informasi dan komunikasi), dan saya shock ketika tersesat di
fakultas farmasi. Full chemistry. Jadi bagi yang tidak suka kimia, pikirkan
lagi deh sebelum memilih jurusan ini. Farmasi secara sederhana mempelajari
tentang obat obatan, lulusannya akan menjadi seorang Farmasis yaitu seorang
ahli obat.
Mata kuliah semester 1 masih seputar
ilmu dasar seperti, Matematika dan Statistika Dasar, Kimia Dasar, Fisika Dasar,
Biologi Dasar, dan sejenisnya. Satu satunya mata kuliah yang mulai berbau
kefarmasian hanyalah Falsafah Kefarmasian, singkatnya tentang filosofi ilmu dan
sejarah kefarmasian, termasuk juga pengenalan konsep pharmaceutical
care.
Semester selanjutnya dipenuhi mata
kuliah kefarmasian yang sebagian besar merupakan mata kuliah sekuel, Dari mulai
Kimia Analisis (pengenalan zat kimia dan berbagai metode analisis), Kimia
Organik (mempelajari struktur Kimia, paling sulit buat saya), Kimia Sintesis
(tentang proses sintesa zat kimia), Botani Farmasi (mempelajari bahan alam),
praktikum ke praktikum adalah makanan sehari hari. Selain ilmu kefarmasian,
juga mempelajari sedikit ilmu kedokteran: Fisiologi-Fatofosiologi, Anatomi
Histologi, Perilaku Manusia, Biokimia, Farmakologi Toksikologi, dan
Mikrobiologi.
Belum lagi mata kuliah klinis seperti
Farmakokinetika, Farmakoterapi yang secara sederhana adalah mempelajari
bagaimana obat bekerja didalam tubuh. Ditambah lagi mata kuliah farmasetika
yang mempelajari teknik pembuatan sediaan farmasi dari mulai solida (sediaan
padat, misal tablet), semisolida (seperti cream, gel), liquida (seperti sirup),
dan juga sediaan steril.
Kuliah Farmasi harus siap kehilangan
lebih banyak waktu hang out, tugas yang menumpuk, laporan praktikum yang kadang
bisa dikerjakan sampai jam 3 pagi, begadang menjelang UTS maupun UAS karena
banyaknya materi yang harus dipelajari. Fakultas saya tidak ada semester
pendek, jadi kalau tidak lulus ujian hanya 2 pilihan: remedial (itupun untuk
mata kuliah tertentu ada yang tidak menerapkan remidial) dan mengulang lagi
(untuk mata kuliah yang disertai praktikum tidak lulus berarti mengulang).
Tapi bukan berarti juga kita terus
berkutat dengan diktat yang tebalnya melebihi 7 buku serial Harry Potter
dijadiin satu ya, saya masih sempat kok mencuri waktu untuk bersenang senang
seperti Internetan, baca novel, nonton online, ngegame, bahkan travelling ke
luar kota.
Terdengar berat dan melelahkan atau
sedikit seram? Memang. Tapi kalau dijalani akan terbiasa juga.
Sampai disini saja cerita saya sekilas
berbagi pengalaman :D trimak kasih buat temen temen yang telah membaca...
sangat bermanfaat sekali gan artikelnya, sering-sering update artikel ya
ReplyDeleteiya makasih gan udah mampir...ajakin tenenNya buat mampir, buar ngeramein hehehe :D
ReplyDeleteoke gan, Insya Allah saya ajakin temen2 sya buat ngunjungi blog agan
ReplyDeleteoke...di tunggu,
ReplyDelete